Natal dan Seminar Nasional IKB-PMMTP 2015: Beban Iuran Wajib Kepada Enam Koordinator IKB-PMMTP Kota SeJawa dan Bali

Natal dan Seminar Nasional IKB-PMMTP Se-Indonesia

Info NdSN IKB-PMMTP 2015:
Hasil dalam forum pertemuan Natal dan Seminar Nasional, Se-Indonesia asal Kabupaten Mamberamo tengah di kota studi Solo/Surakarta.
Bahwa di bebankan kepada setian Koordinator kota study Sejawa dan Bali 2Juta (Rp.2.000.000,-), sesuai dengan 6 (Enam) Korkot yang ada, wa...
“Nabuwa Kabuwa Yabu Eruwok”

Panitia:
Yanoarius Karoba
______________
Contact Us:
081344963070

Raih Beasiswa Riset di Jerman Senilai Rp782 Juta

Ilustrasi

MamtengStudend/ikbpmmtpjogja - JAKARTA – Kementerian Federal Jerman untuk Kerjasama Ekonomi dan Pengembangan menawarkan lima beasiswa dalam program 2013 The Georg Forster Research Award. Beasiswa ini akan diberikan kepada para mahasiswa dari negara berkembang, termasuk Indonesia, untuk menempuh studi di Jerman.

Para pelamar harus menetap dan bekerja di negara-negara peserta program, setidaknya lima tahun selama masa nominasi mereka. Beasiswa akan diberikan senilai 60 ribu euro atau setara dengan Rp782,6 juta (Rp13.043 per euro).

Beasiswa akan diberikan untuk riset pada semua bidang studi yang ditawarkan perguruan tinggi di Jerman. Seleksi akan diutamakan dengan melihat kualifikasi akademik dan relevansi riset pelamar dengan perkembangan di negara masing-masing. Demikian dilansir laman Scholarship Positions, Selasa (5/2/2013).

The Georg Forster Research Award adalah beasiswa riset pada semua bidang akademik. Beasiswa diberikan kepada para peneliti dengan penemuan yang fundamental, teori baru, atau pemikiran-pemikiran yang memiliki dampak signifikan terhadap bidang disiplin ilmu tertentu. Beasiswa ini juga diberikan kepada mereka yang akan melakukan penelitian lanjutan tentang solusi dari berbagai tantangan spesifik dalam proses transisi di negara berkembang.

Grantee (penerima beasiswa) akan mendapatkan bantuan biaya riset selama enam hingga 12 bulan, dan mungkin akan dibagi ke dalam beberapa segmen.

Formulir pendaftaran dapat diunduh di laman Humboldt Foundation. Laman tersebut juga menyediakan informasi lengkap tentang program 2013 The Georg Forster Research Award. Pendaftaran program akan ditutup pada 15 Mei 2013.(rfa)

Bantuan Dana bagi Mahasiswa Mamberamo Tengah

MamtengStudent/Suarapapua - Mahasiswa Mamberamo Tengah mendapat bantuan sosial untuk membiayai kuliah akhir. Ada harapan, bantuan ini dilanjutkan.

PENYERAHAN bantuan sosial berupa beasiswa kepada mahasiswa Kabupaten Mamberaro Tengah dilangsungkan di Aula Dinas Sosial Provinsi Papua di Dok IX, Jayapura pada Rabu, 25 Juli 2012.

Beasiswa dibagikan langsung Asisten II, Yohanis Wanimbo,Sip dan Sekretaris Bidang Sosial Kabupaten Mamberamo Tengah, Eduardus Utukaman. Acara ini dihadiri Ketua I DPRD Kabupaten Mamberamo Tengah, Agustinus Gundiki dan dan sejumlah anggota lainya.


Sebanyak limaratusan mahasiswa penerima “Beasiswa Studi Akhir bagi Mahasiswa Tahun 2012’’ berasal dari berbagai kota studi di Indonesia. Selain Jayapura sendiri, ada yang di kota-kota studi di luar Papua, seperti Makassar,Manado dan Yogyakarta.


Ini baru kali pertama pemerintah daerah kabupaten menyalurkan bantuan biaya pendidikan kepada para mahasiswanya di berbagai bidang studi dan disiplin ilmu. Baik mahasiswa strata satu maupun strata dua, di dalam dan di luar negeri. Beasiswa diberikan untuk mahasiswa semester dua ke atas.

Total dana bantuan studi sekitar Rp 2 miliar yang, diserahkan pengelolaanya ke lima distrik di kabupaten baru ini. Di setiap distrik ditunjuk koordinator mahasiswa untuk menangani penyerahan, disaksikan tiga saksi. Besaran beasiswa disesuaikan dengan jumlah mahasiswa di setiap distrik.

Misalnya, Distrik Kelila yang mahasiswanya lebih banyak mendapat Rp 865 juta, diikuti Distrik Ilugua Rp 369 juta, Eragayam Rp 341 juta, Kobakma Rp 160 juta, dan Megambilis Rp 100 juta. Sesuai jenjang dan jenis pendidikan, mahasiswa semester dua mendapat Rp 500 ribu, diploma tiga Rp 5 juta, strata satu (nonkedokteran) Rp 7 Juta, strata dua Rp 10 juta, kedokteran Rp 25 juta.

Koordinator distrik juga yang akan menyalurkan beasiswa kepada rekan-rekan mahasiswa di kota-kota studi di luar Papua. Cara ini untuk mendidik mahasiswa mandiri, bertanggung jawab dan dewasa.

Yohanis Wanimbo mengatakan, dana bantuan ini dimaksudkan untuk meringankan biaya studi putra-putri Mamberamo Tengah. Karena itu, jangan dinilai dari besar-kecilnya, tapi manfaatnya untuk membantu. Bantuan ini adalah upaya bupati caretaker Mamberamo Tengah dalam masa transisi kepemimpinannya. Penyaluran bantuan sosial kepada 1000-an mahasiswa merupakan wujud dari perhatian pemerintah kepada putra-putri dari lima distrik di Kabupaten Mamberamo Tengah.

“Tetap semangat belajar. Diujung penamu, …masa depan yang menantimu mesti kau toreh, untuk membangun daerah, kampung, keluarga, bangsa dan negara. Jangan sia-siakan kesempatan untuk belajar di jenjang lebih tinggi, sebab kesempatan datang sekali saja. Dan selalau andalkan Tuhan dalam setiap langkah studimu,”pesan Yohanis.

Andil mahasiswa terhadap materi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, telah membantu komisi yang menangani pendidikan. Hal yang turut mempermudah DPRD mengetahui kebutuhan riil mahasiswa. Bukan asal memutuskan jumlah yang akhirnya melenceng.

Yohanis berharap mahasiswa Mamberamo Tengah di berbagai kota studi bisa memiliki asrama. Dan pemerintah Provinsi Papua mau membantu. Selama ini sebagian besar mahasiswa tinggal di pemondokan, rumah keluarga dan teman, mengingat minimnya biaya. Tinggal di asrama dapat memperlancar proses pendidikan dan menghemat pengeluaran.

Mahasiswa Mamberamo Tengah menyambut baik “bantuan sosial” dan, berharap bantuan pendidikan seperti ini diteruskan di masa kepemimpinan bupati mendatang. Seperti harapan salah seorang mahasiswa, Paulus Wakerkwa.

“Jangan hanya tahun ini, atau angkatan kami saja. Kalau bisa, bupati terpilih nanti bisa lanjutkan,” kata Paulus kepada Suara Perempuan Papua. Mahasiswa semester delapan Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH), Umel Mandiri, ini mengatakan selama ini ia dan rekan-rekan hanya mengandalkan biaya sendiri, alias “beasiswa” orangtua di kampung.

Dengan tuntutan kebutuhan biaya pendidikan yang semakin mahal dan beragam pula, beban biaya mereka kian berat. Ada sebagian temannya sampai menunda kuliah atau cuti semester lantaran menunggak uang kuliah.

DPRD Mamberamo Tengah Studi Banding Di Raja Ampat

MamtengStudent/Rajaampatpos.net, - Waisai, -Sebanyak 16 Legislator dan 14 dari sekretariat Dewan Mamberamo Tengah.Provinsi Papua,Berkunjung ke Pemerintah Kabupaten Raja Ampat Jum’at 12/09/14.Kedatangan mereka dalam rangka studi banding (Studing) tentang sistem Pengelolaan di Bidang Kelautan dan Pariwisata serta berbagai program Pemkab Raja Ampat lainnya.Ketua DPRD Mamberamo Tengah,Itaman Thago,S.Sos selaku ketua rombongan,saat ditemui Raja Ampat Pos,menuturkan” Kedatangan kami ke Kabupaten Raja Ampat ini untuk melaksanakan jadwal dari lembaga DPRD untuk kegiatan studi banding,alasannya kami memilih Raja Ampat,karena Daerah ini dikenal secara Nasional maupun internasional dibidang pariwisata dengan keindahan laut yang dimiliki,sehingga banyak Wisatawan lokal dan asing mengunjungi Raja Ampat.Dengan meningkatnya wisatawan di Bumi Bahari ini,sudah tentu menambah Devisa Daerah atau (PAD),lanjut Itaman Thago untuk itu kami termotivasi dari Kabupaten Raja Ampat,Kami menginginkan Sektor Parwisata dapat menambah Devisa atau Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Mamberamo Tengah,dengan cara mengembangkan obyek wisata yang belum dikelola dengan baik ungkap Itaman,saat ditemui disela-sela akhir acara diskusi pengelolaan Pariwisata di Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata.Itaman Thago menambahkan kami akan segera mengusulkan hasil Studi Banding ini kepada Pemerintah Kabupaten Mamberamo Tengah(EKSEKUTIF) harapannya”sektor parwisata di Kabupaten Mamberamo Tengah dimasukan dalam rancangan pembangunan jangka panjang ( Zainal )